Bahasa Cinta
Cerita ini mungkin sudah pernah dimuat atau kita dengar, namun tidak ada salahnya jika kita memahami kembali apa itu bahasa cinta. Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur, ketika kita menangis atau ketika kita membayangkan, itu karena hal terindah di dunia tidak terlihat, ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam satu keanehan serupa yang dinamakan cinta.
Cinta yang agung adalah ketika kita menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya, cinta yang agung adalah ketika dia tidak memperdulikan kita dan kita masih menunggunya dengan setia, cinta yang agung adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kita masih bisa tersenyum sembari berkata aku turut berbahagia untukmu.
Apabila cinta tidak berhasil membebaskan diri kita, biarkan hati kita kembali melebarkan sayapnya dan kembali terbang ke alam bebas lagi, ingatlah bahwa mungkin kita akan menemukan cinta dan akan kehilanganya, tapi ketika cinta iru mati kita tidak perlu mati bersamanya. Orang terkuat itu bukan mereka yang selalu menang melainkan mereka yang tegar ketika mereka jatuh. Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan kita belajar tentang diri kita sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada, penyesalan hanyalah penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kita buat sendiri. Mencintai bukanlah bagaimana kita melupakan melainkan bagaimana kita memaafkan, mencintai bukanlah bagaimana kita mendengarkan melainkan bagaimana kita mengerti, mencintai bukanlah apa yang kita lihat melainkan apa yang kita rasakan, mencintai bukanlah bagaimana kita melepaskan melainkan bagaimana kita bertahan.
Lebih berbahaya mencucurkan airmata dalam hati dibandingkan menangis tersedu-sedu, air mata yang keluar dapat dihapus sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang. Dalam urusan cinta kita sangat jarang menang, tapi ketika cinta itu tulus meskipun kalah kita tetap menang, hanya karena kita berbahagia dapat mencintai seseorang melebihi kita mencintai diri kita sendiri. Akan tiba saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa dia akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. Apabila kita benar-benar mencintai seseorang jangan lepaskan dia, jangan percaya bahwa kita melepaskanya selalu berarti kita benar-benar mencintai melainkan berjuanglah demi cinta kita, itulah cinta yang diharapkan. Kadang kala orang yang paling kita cintai adalah orang yang paling menyakiti hati kita dan kadang kala teman yang menangis bersama kita adalah cinta yang tidak kita sadari keberadaanya. Cinta selalu tak akan pernah bisa diungkapkan dengan apapun yang sesuai dengan kehendak kita, karena bahasa cinta adalah bahasa yang abstrak, bahasa yang hanya bisa dimengerti oleh mereka yang peka dan mengenal apa itu cinta.
sip dah...
ini posting kok sepi ya? hahaha...
narcisnya kimat.