Nama Yang Pernah Aku Sebut

Suatu malam aku teringat dengan sebuah nama “dayu”. Nama itu pernah mengusik hari-hariku lima tahun silam ketika aku berada di sebuah bumi indah di timur sana. Aku telah menghabiskan beberapa puluh hari untuk mendapatkan pengalamn pertama dalam hidupku. Ke pulau dewata aku melangkahkan kaki ini seorang diri. Ketika hari-hari telah terlewati di bumi dewata kala itu, aku mengalami berbagi pengalaman yang menakjubkan dan melihat banyak hal keindahan yang tak pernah aku lihat sebelumnya. Dari hari demi hari yang aku jalani, suatu ketika lewatlah sebuah nama dalam pikiranku dan mengisi semua relung-relung jiwaku. Gadis Bali yang tak pernah aku sangka sebelumnya, dan yang tercatat hanya namanya. Aku diperkenalkan oleh saudaraku seorang gadis asli Bali, kusebut namanya dayu yang sampai sekarang nama itu masih meresap dalam segenap sungsum tulangku. Hari ini aku teringat akan dirinya meskipun nama itu kadang pudar dimakan waktu dan tergantikan oleh beberapa pasang yang terlewatkan, tetapi dia telah begitu erat memberiku sebuah kenangan yang teramat sangat. Nama dayu adalah nama yang sering digunakan oleh orang-orang Bali untuk menyingkat namanya (Ida Ayu).

Hal yang paling indah adalah ketika menikmati indahnya sunset, aku kenang karena dia telah memperkenalkan matahari sore di Bali. Begitu indah yang kulihat, tidak hanya matahari yang begitu indah yang aku rasakan tetapi kenangan itu begitu sempurna bersemayam dalam pikiranku. Meskipun kenyataan memory itu tak setiap saat aku ingat, tetapi dalam benakku dia telah mewarnai sebuah cerita yang tak pernah aku lupakan. Sesungguhnya aku minta maaf karena kelalaianku, kesempatanku yang tak akan pernah terulang kembali. Kenangan ini masih berjalan entah hingga kapan, entah akan berapa nama lagi yang akan ku ingat dan aku rasakan kehangatannya dan entah kapan aku bisa merasakan matahariku kembali. Di suatu saat ketika aku merasa matahari itu mulai meninggalkanku maka aku akan teringat tentang dirinya lagi.
Akhirnya aku teringat dengan sebuah nama yang pantas aku kenang, nama yang pernah memberiku warna di dalam hari-hariku kala itu. Dari semua itu yang aku sesalkan adalah ketika aku tak mampu mengungkapkan isi hatiku kepadanya, yang aku bisa adalah membawa kenangan, kenangan untuk seseorang, seseorang yang pernah aku kenal dari balik pesan ke pesan lainnya. Di tahun berikutnya aku mencoba berusaha mencarinya dan aku datangi kembali pulau itu berharap dapat menemukan jejaknya kembali, tetapi akhirnya tak aku dapatkan apapun. Aku hanya mendapatkan nama dan ceritanya saja yang masih aku dengarkan dari saudaraku. Begitu hari-hariku di sana tak seindah waktu itu lagi dan aku memutuskan kembali ke tempatku semula berada, berharap akan datang nama baru yang bisa menyembuhkan kekecewaan saat itu. Sekembalinya dari sana aku mencoba untuk merenung kembali. Kesempatan itu tak akan datang untuk yang kedua kali, begitu berharganya sebuah kesempatan. Dan akhirnya aku kembali dengan membawa segudang kekecewaan.
Kembali teringat tentang bukit kapur yang menjadi saksi kala itu dan sekarang kembali menjadi saksi kerinduanku. Kerinduan untuk menikmati matahari sore, menjelajahi desa-desa adat, membangun istana pasir yang megah seoalah-olah kita menjadi raja dan ratu pasir di dalamnya serta berayun-ayun di atas ombak kuta.

Yang pernah aku kenal dengan nama Ida Ayu Yuliarti.

0 Response to "Nama Yang Pernah Aku Sebut"

Post a Comment

Mohon komentar jangan berbau sara dan merugikan orang lain, semoga wadah ini bisa menjadi sesuatu yang baik buat kita. Isi komentar di luar tanggung jawab kami.

powered by softple