Bunga Seroja di Padang Ilalang itu

Angin sepoi mulai berhembus mengabarkan ceritanya ketika aku berdiri di padang ilalang itu. Terasa sunyi kulihat, yang aku dengar hanya sepoi angin sore yang saling berkejaran. Aku duduk menatap langit sore kala itu, yang kulihat hanya damai.
Sendiri itu tidak menyenangkan pikirku, tapi mengapa bersama seseorangpun selalu tak bisa untuk kumengerti. Banyak hal yang aku pikirkan untuk hal itu, bukan karena sempurna yang ingin kucari tapi damailah yang jadi tujuanku.
Tak terasa sore itu semakin menghilang meninggalkanku, ku mencoba berdiri sejenak dan kulihat samar kembang di tengah padang. Hati ingin coba hampiri, tetapi ada ragu yang tak terpatahkan. Bunga itu terombang ambing menahan hembusan angin sore kala itu. Ku coba dekati dengan hati dan pikiran risau yang ada.
Betapa aku kagum karena indahnya, aku damai karena harumnya. Semakin gelap semakin malam tampak hari itu, tak ingin aku meninggalkannya, aku petikpun sayang. Kan kubiarkan dia tumbuh seperti itu, tumbuh di dalam hatiku. Aku ingin semakin lama menemaninya, di sampingnya merasakan banyak hal tentang keindahannya. Malampun datang dengan berbagai aktifitasnya, kunang-kunang mulai datang seoalah-olah ingin ikut merayakan malam itu bersama kita, bunga seroja.

(Kr.gayam 11 November 2008, Padang Arumbai)

0 Response to "Bunga Seroja di Padang Ilalang itu"

Post a Comment

Mohon komentar jangan berbau sara dan merugikan orang lain, semoga wadah ini bisa menjadi sesuatu yang baik buat kita. Isi komentar di luar tanggung jawab kami.

powered by softple