softpeople

Malam ini tidak seperti biasanya. Terasa damai. Sejuk dan berkharisma. Aku yang sendiri merasa hatiku seakan membentuk biduk cinta nan indah. Aku keluar menuju beranda depan.

Masih seperti malam-malam biasanya, tidak ada yg spesial di malam ini. Aku kembali ke kamar, kubuka buku harianku. Aku menulis sebuah permohonan kepada tuhan "Tuhan... Tolong kirimkan aku bintang yang paling terang agar bisa menemaniku malam damai ini."

Waktu telah menunjukkan pukul 12.45, aku keluar dari persembunyianku namun kali ini aku menuju loteng. Tak kusangka tuhan telah mengabulkan permohonanku. Usai berucap hamdalah, kubaringkan tubuhku di atas genting-genting yang mulai usang akan usia.

Benar-benar malam yang kurindukan, bintang itu bersinar saking eloknya. Aku pun terbuai hinga tertidur.

Tak terasa sinar matahari telah memancakan panasnya dalam tubuhku yg setengah terjaga. Kumasuk kedalam rumah untuk melanjutkan hariku. Namun, ada seutas rindu yang teramat pada malam ini.

Malampun kembali datang. Bergegas aku keluar, kulihat bintang terang itu kembali bersinar. Segera aku naik keatas genting. Seperti malam kemarin, aku menikmati sinarnya hingga terlelap...

Hari demi hari, aku melakukan hal yang sama tiap malam seolah bintang malam itu bermain denganku. Terkadang ingin aku memetiknya dan menyimpanya dalam kamarku, tapi apalah daya tanganku tak sepanjang langit yang tak terhingga.

30 desember 2009.

Dimana orang2 merayakan tahun baru. Kelap kelip kembang api menghiasi langit. Sorak sorai terompet berkumandang menandakan kebahagiaan mahluk-mahluk ciptaan tuhan. Aku tidak suka keramaian. Dan dimalam tahun baru ini aku hanya berharap bintang terang itu tetap disini... Bersamaku... Bersama bintang-bintang lain.

Kututup mataku...

Dan aku tak akan bangun lagi. Tak mencari bintang-bintang lagi...

Biarkan tuhan yang menjagaku...