Surat untuk Dia
Kulalui tanpa mengharap lebih banyak darimu, mungkin itu menjadikanku terasa enggan. Terkadang hanya heran yang menghampiriku, secara tidak sadar kamu telah memberikan semuanya, dari cara hidup, arti sebuah persahabatan yang kucoba benahi, arti sebuah tulisan yang bisa buatku tersentuh, sampai menyinggung privacy seseorang dan kesan pertama yang tak tergambar jelas. Mungkin kamu menganggap semua ini rekayasa atau hanya respek dari orang-orang di sekeliling kamu. Aku menganggap semua ini terasa aneh, malah membuatnya semakin abstrak. Kamu terlihat seperti dirimu yang hilang yang tak tahu harus mencari dimana letak sebuah kedewasaan. Kedewasaan yang secara luas bukan dimiliki oleh orang-orang dewasa atau orang yang mengaku sudah cukup umur, sebuah kedewasaan itu muncul ketika kita bisa memilih baik buruknya keadaan yang akan kita jalani dan menjalankanya disertai dengan tanggung jawab. Mungkin kurang tepat aku mengatakan sebuah pernyataan seperti ini, tetapi kenyataanlah yang harus bicara. Menjalani perjalanan hidup terasa berat ketika dihadapkan dengan masa peralihan, terkadang masa ini digunakan untuk kesenangan-kesenangan semu yang membuat mereka lupa akan dirinya sendiri yang tidak tahu akan tanggung jawab yang harus dilakukan tiap waktunya. Ketika aku tidak mengenal diriku sendiri maka itu petaka buatku dan ketika aku tidak mengenal akan dirimu maka itulah kebodohan terbesarku.
Tak terasa sekian lama hitungan hari aku telah mengenal sebuah nama. Seseorang yang membuatku mengikuti semua gerak langkahnya. Hatiku dan jiwaku tersentak untuk lebih banyak tahu, mungkin hal inilah yang terasa aneh. Setiap saat aku mulai mengumpulkan berita-berita yang membuatku kelihatan teramat bodoh. Pembuktian akan kata-kata yang menjadikanku optimis bahwa "Tak kenal maka tak sayang".
Aku tidak menyangka sudah terkena penyakit aneh, diperbudak oleh kebodohan. Mungkin kamu menganggap semua ini main-main yang hanya terkadang dianak tirikan, tapi pernahkah kau berpikir apakah semuanya karena akan tampak dirimu?.. itu salah besar buatmu. Aku tertarik oleh kepribadianmu yang diatas rata-rata orang di sekitarmu, kamu mempunyai kelebihan yang mungkin akan buat semuanya terasa beda, tetapi yang kucari sebenarnya adalah sesuatu yang masih terkubur dalam dirimu.
Dari kertas satu beralih ke kertas lainnya kucoba ungkapkan apa aku ini, untuk itu janganlah heran jika aku tak mengikuti batas kesopanan dari suratku.
Beberapa surat terdahulu yang kulewatkan. . .
Who's the one??he. . .